Monday, November 2, 2009

Me, You, Us

"Mamaaa, makan siangku sudah habis, aku lapaarrr.." Haha. siang ini aku melihat seorang anak laki-laki keturunan tiong-hoa dengan seragam berwarna bendera kebanggan melekat ditubuhnya ditambah dengan aksesoris besar dipunggungnya (baca: tas ransel). Dia gendut, gemuk, atau apalah itu namanya. Lucuu.. Hehe..

Aku bersama teman melihatnya sedang berjalan di sebuah jalan panjang yang dihiasi pohon-pohon di masing-masing sisinya.. Dia berjalan.. Sendiri.. Dan dalam hati aku mengisi suara anak laki-laki ini, "la..laa..laa.."

Sudah nonton film UP belum? Jika sudah, anak laki-laki yang kulihat tadi mirip dengan anak laki-laki yang ada di film itu.. Dan jika belum, yaaa nonton laaa.. ;) Hmm, beberapa pertanyaan pun datang.. "Dia kok sendirian sih? Dia kan masih kecil? Trus kalo diculik gimana? dan bla..blaa..bla.." *minutes huming, thinking.

Dia sendiri, masih sangat muda bagi ku, mungkin kelaparan, dan harus berjalan jauh untuk kembali pulang. Aku sendiri, masih sangat muda bagiku, mungkin kelaparan, dan harus berjalan jauh untuk kembali pulang. Apa bedanya dia dengan ku? Hmm I think, being alone is not that bad. I can (still) see the rainbow at the end. And its really beautiful. I know there is so many many many manyyy problems around me, but i believe, struggle is the best way to reach the rainbow that i've seen before.

Hope -me,you,us- luck then!

Sunday, October 4, 2009

Kemarin-Esok

Aku menikmati hari ini. Berjalan diatas kaki milikku sendiri. aku merasa hati ini penuh dengan bunga. bunga yang ku tanam sendiri, bunga yang dia tanam, dan bunga yang mereka tanam. Hmm.. pupuknya pun aku buat sendiri dari kotoran makhluk terdahulu. mengerti maksudnya? tidak juga tidak apa-apa.. ;)

Di depan mata ku lihat seorang perempuan yang mungkin kurang dari setengah baya usianya, yang sedang duduk dengan pria muda yang mungkin umurnya kurang dari sepuluh tahun (baca: anaknya). mereka bermain, tertawa, bersama. entah tokoh apa dibalik dua anak manusia ini? tapi yang aku tahu tokoh ini telah berhasil membuat mereka terlihat bahagia.

Aku mungkin terlihat bahagia saat ini. Tapi memang benar kok, aku bahagia. Aku merasa sangat siap untuk menjalani hari esok dan seterusnya. Mungkin jika harus berlari, aku juga (mungkin) siap! Berlebihan ya? Saya leo. Langkah ini pasti. Hati ini yakin. dan roda pun terasa mulai berputar ke belakang, hingga membuat yang diatasnya maju ke depan. Kemudian, aku berkata kecil dalam hati, "Selamat jalan kemarin, terima kasih banyak.."

Sunday, September 27, 2009

:)

"Siang non, mau kemana?", seorang pria berkulit sawo matang dengan tinggi badan sekitar 160cm berseragam biru tua yang selalu membukakan pintu untuk yang datang dan pergi (baca: satpam) menyapa saya pagi ini, hmm maksudnya siang ini. Hari ini saya bangun siang (kemarin juga, kemarinnya lagi juga.. hehe..) "hai pak! mau makan nih di mall..", kataku.

Saya mendekat dan berbincang sebentar dengannya. Saya melihat ketulusan di matanya, saya melihat kehangatan di hatinya. Wow.. orang ini.. Selama kurang dari satu tahun saya berteduh di sini, dan hanya dia yang bisa membuat saya kagum. Entah bagaimana hidupnya selepas pulang dari tempatnya bekerja. "Non, minal aidin yaa, maafin kalo saya sering isengin non kalo lagi lewat sini..", "sama-sama ya pak.." :)

Orang ini hebat. Saya melirik ke meja tempatnya bekerja. Dan yang saya lihat membuat ingin menampar diri ini. Secarik kertas yang lusuh dengan jiplakan lipatan yang sudah mulai terlihat coklat yang berisi bacaan ayat-ayat tuhan. Mungkin ini yang membuatnya selalu tersenyum. Senyum yang tidak hanya sebuah senyum plastik, tapi sebuah senyum yang terbentuk dari keikhlasan hati. Hh.. saya rasa saya sudah belok terlalu jauh dari jalan tuhan.

Orang ini hebat. Sepanjang hari ini saya selalu teringat akannya. Dan hingga sampai saya dirumah, berbaring sebentar, dan mambasuh beberapa bagian tubuh dengan air yang dihias dengan niat tulus dari hati untuk berbincang dengan pencipta saya, kamu, mereka, kita..

Hugs,
Ayumi Astriani

Thursday, September 10, 2009

Terlihat Seperti Tersenyum

Sebuah kata melintas siang ini. Ternyata angin hangat mengantarnya pada bibir, hingga terucap halus. Dan ternyata air menarik wajah saja, hingga terlihat seperti tersenyum. Sekali lagi, terlihat seperti tersenyum. Kata itu hadir setelah saya selesai membaca sebuah tulisan yang dibuat oleh orang yang saya sayangi. Tulisan yang tidak lebih dari empat baris, tidak lebih dari empat ratus kata, dan tidak lebih dari empat ribu huruf. Walaupun tidak lebih, tapi maknanya mungkin lebih dari itu. Tremor otak dan hati sangat jelas terasa di dalam. Hehe. ;)

Mengerti. Hmm, jika kata yang satu ini bisa semudah kata yang saya ucapkan siang ini, mungkin saya.. kamu.. kita.. tidak akan seperti ini. "Kalo sayang, kalo ngerti, ya jangan complain.. Gw gini, telen aja.." atau "Kalo sayang, kalo ngerti, ya jangan complain.. Lo gitu, telen aja.." Mungkin seharusnya, sebaiknya, sekiranya, begitu. Tapi ah ya sudah lah, toh tulisan itu sudah terlanjur terbaca. Saya anggap saja ini sebagai proses. Proses muluuuuu, dari duluuuu.. hihihi ;p

I am over everything that i am going through just dating you, you treat me like an angel one day. But than the next, you go out looking for something different. Dan entah mengapa kamu jadi berbeda. I don't know what to do. I am deeply in love with you. But you cant understand, You said that you understand me, but now i'm telling you, maybe you cant. Maaf.. I think, i don't deserve the pain that you are putting me through.

it all going to change.. :)

Hari ini matahari memberi panas yang berbeda yaa sepertinya, setidaknya menurut saya. Seorang teman mendekati saya dan, tertawa. "Jatoh lagi lo? Hahaha.. Jatoh muluuu.." Dan angin hangat kembali datang untuk membuat saya terlihat seperti tersenyum. Sekali lagi, terlihat seperti tersenyum..

*Loves
Ayumi Astriani

Tuesday, August 18, 2009

Terima Kasih

Tuhan..
Disini aku benar-benar bersyukur..
Karena kau mengirimnya untukku..
Pasti ada maksudnya..
Pasti ada maknanya..
Dan aku percaya itu..
Jadi, sekali lagi terima kasih banyak.. :)

*Ayumi Astriani

Happily Ever After

How I lost me, and you lost you.. And I’ll learning to live without you now.. I’m thinking about forgiveness, even if you don’t love me anymorreeeee… ;)

Selamat pagi dunia! Semoga hari ini tidak seperti kemarin yaa.. Semoga hari ini lebih terlihat berwarna, entah kuning, jingga, atau mungkin ungu muda. Karena aku bosan melihat hitam, dan atau putih.

Saat aku membuka mata tadi, kembali aku melihat deretan huruf-huruf masa depan yang telah kubuat dimasa lalu. Dan sedikit banyak telah membuatku ingin terus hidup dan menapakinya satu persatu. Pasti! Yeay!

Walaupun aku tau, tidak ada yang pasti di dunia ini. Tapi bagi saya, manusia tetap boleh berencana kan? Great.

And me? Happily ever after.. I hope.. :)

Cermin

Saya memandang cermin pagi ini. Cermin itu jujur atau tidak ya? Haha! Dalam cermin itu yang saya lihat adalah seorang perempuan dengan tingkat kebingungan yang lebih dari cukup. Seperti ada yang menekannya. Seperti sedang dipojokkan dengan pilihan sulit. Seperti bukan dia. Hmm.. Sepertinya dia sedang ada masalah.. (Masalah terus ya hidupnya?) Jika anda yang berkata demikian, saya hanya bisa tersenyum, dan membiarkan anda berfikir. Anda ada masalah?

Saya tidak bermaksut untuk menyindir seseorang disini, namun jika memang kenyataannya ada yang merasa tersindir, yaaa maaf. ;)

Mungkin yang Anda Lihat Sebenarnya Bukan yang Anda Lihat

Hey, anda pernah merasa sangat hidup? Ini yang saya rasakan hari ini, saat ini, sekarang. Mungkin beberapa waktu yang lalu yang saya rasakan seperti sekarat dalam ruang hampa udara, dengan atau, mungkin tanpa, seseorang. Yang saya lihat redup. Yang saya rasa sendiri ditengah keramaian. Yang saya tau kesedihan diantara keriaan. Hahaha! Tapi terima kasih banyak, karena saya tak akan mengerti jika belum berjalan.

Namun dengan satu jentikan jari, entah mengapa semua tak lagi terasa. Mungkin karena masa lalu yang kembali datang menenangkan. Tapi sepertinya saya tidak hidup dengan masa lalu, tapi saya hidup dari masa lalu. Haa saya ini bicara apa?!

Masa lalu itu ada, namun yang saya tau dia sangat jauh. Dan mungkin dalam kehidupan yang berbeda, sangat berbeda. Masa lalu itu datang dan memberikan tarikan kuat hingga membuat saya, mungkin, merasa hidup. Seperti ada seseorang yang mengajak saya keluar dari sebuah ruang hampa udara itu, dengan meninggalkan seseorang yang mungkin ada di dalamnya.

Hey, saya mungkin terlihat rendah di mata anda, sebagian orang. Orang “besar”. Tapi terserah dengan apa yang anda katakan tentang saya, terserah dengan apa yang anda lakukan terhadap saya, dan terserah anda mau mengerti atau tidak. Tapi satu untuk anda, hey, mungkin yang anda lihat itu sebenarnya bukan yang anda lihat.

Sunday, August 16, 2009

debu

Lelah pikiran ini
Aku bodoh atau apa?

Ribuan langkah sebagai alat penyalur pikiran anak kecil mengajakku berlari ke sudut ruang mengalihkan mimpi malam yang kelam..
Aaaaahhh...!!
Aku lelah..
Lelah..

Benarkah kata itu telah membangunkanku dari tidur panjang ini?
Betapa aku telah merubah hidupku menjadi sobekan kertas yang diterbangkan angin jatuh ke bumi dan hanyalah menjadi sebuah, debu..

Berkali-kali aku menorehkan arang di pikiranku
Berkali-kali aku menggoreskan luka di pikiranku
Pikiran ini benar-benar terhantam ombak besar
Dalam kepura-puraan kukatakan pada hati, bahwa alam yang telah melukiskan nasib menutup diri yang terbuka malunya pada siapa saja
Tak terkecuali burung dan batu-batu

Aku ingin pergi saja mencari kesenyapan dalam ruang
Di sisi ruang hampa itu, dalam diamku
Hatiku pun berbisik
“Aku Bingung”
Desis-desis sunyi
Kemudian kubiarkan air mata ini hingga mengering

Salah atau Benar, bagi saya sama saja!



Bukan masalah hitam atau putih. Bukan masalah lurus atau bengkok. Dan bukan masalah salah atau benar. Semua ini hanya masalah diri. Sensistif.


Hari ini... Seorang pria menyalakan sebatang rokok, tersenyum ke arah ku. Kemudian dia melempar zippo nya ke meja kayu didepannya. Tunggu, dia pria? Atau wanita?


Oow shit! Tebakanku benar!



Wednesday, August 5, 2009

fcuk

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

saya hanya lelah..

Monday, August 3, 2009

meop

Kilaunya datang pantulkan fatamorgana
Cahayanya terang kalahkan redup

Kau..
Terbang menghiasi langitku
Kau..
Singgah membirukan lautku
Kau..

Wednesday, July 29, 2009

beda

Tuhan, terima kasih.. Terima kasih atas karyamu bernama perbedaan. Saat ini saya dan dia sedang mencoba berjalan diatasnya.

Dia. Terima kasih tuhan, saya sudah menerima bingkisan-mu. Bingkisan nyata indah itu meringankan segala yang terasa berat.

Saya akan terus menyebut dia dalam tulisan ini. Yaa, karena separuh dari kekuatan saya untuk terus menapaki karyamu itu ada pada dia. Saat ini, saya yang masih merangkak dan dia yang sudah bisa berjalan tegap. Tapi setidaknya kita masih bisa tersenyum. :)

Sekali lagi tuhan, terima kasih atas bingkisannya. . ^^

Thursday, June 25, 2009

Pikirkan


Cahaya putih datang dimalam kelam.
Binar mata hadir di heningnya hutan.
Angin hangat bertiup di dinginnya pantai.
Ketika kuterjaga, kamu.
Ketika kuterjaga.

Tadinya aku tak percaya cinta.
Tadinya aku tak peduli kasih.
Tapi kamu datang dengan setangkai harapan.
Dan aku, percaya cinta, kasih.

Harapku, kamu disini.
Cairkan bekunya hati.
Inginku, kamu disini.
Ringankan beratnya mimpi.

Terima kasih bulan,
kini aku dapat bertopang.
Atau setidaknya, aku tak lagi berjalan sendiri.
Terima kasih bulan,
detik saat aku melihat langkah,
tak lagi hanya sepasang kaki rapuh yang terlihat.

Please Respect


Saya punya ayah. Saya menyayangi laki-laki ini. Dan pula saya menyayangkan akan kegoisan yang mendominasi. Pemaksaan mendapat tahta tertinggi. Saya bisa apa? Saya hanya prajurit bodoh yang setiap detik harus terus memegang mahkotanya. Saya hanya pion tolol yang tak boleh jauh dari bentengnya.

Apapun yang keluar dari bibir ini, seakan tak bersuara. Apapun yang ingin dijelaskan raga ini, seakan tak terlihat. Aku lelah hidup dengan orang ini. Dia benar. Dia benar. Dan saya salah, saya ulangi, dan saya salah.

Setiap detik saya tak pernah melihat raut indah dalam rumah ini. Rumah yang saya jadikan tempat bernaung ini seperti tak bercahaya. Yang ada hanyalah warna kelam keabuan. Setiap tawa yang menghampiri tak lebih dari sebuah wujud dari kemunafikan. Setiap bahagia yang menghinggapi tak lebih dari sebuah wujud dari kepalsuan. Dan akhirnya.. Topeng yang dia pilih adalah topeng terbaik. Selamat ayah..

(...) : "Semarah2nya gw sama orang ini, gw tetep respect. So please, RESPECT! Thank you.."

14 Untuk Angka 15

Saya telah kehilangan waktu. Lebih dari 14 hari saya tak beri picingan. Untuk sebuah penghargaan besar. Penghargaan sebagai 15 orang terpilih dari 300 orang sebelumnya. Langsung saja saya sebutkan, Abang None Jakarta Kepulauan Seribu 2009.

Sitaan waktu olehnya bahkan membuat saya buta kalender! haha.. Karantina terasa dalam buih. Yaa walaupun tak semenderita itu, tapi masih bisa juga dibilang begitu. ;)

HEY! tapi saat ini, setelah semua selesai, buah yang saya genggam tak terasa sudah lebih dari satu bakul. Perjalanan panjang yang saya lalui beberapa minggu ini ternyata timbul makna. Pengalaman besar menunggu di pelupuk mata. Ah sedap! Hey kamu 2010, brave your self!

Monday, May 11, 2009

Maaf, Tarikan dari Belakang Lebih Kuat


gelapnya dunia saya rasakan malam itu. dan saya memutuskan untuk menjadi serigala yang hanya melolong disaat tak ada cahaya, saya memberanikan diri untuk bermain ke dalam sebuah dimensi semu demi melihat sebuah ujung jalan sebuah kisah. kisah cliche yang selalu bertengger disetiap diri manusia. cinta. ****

saya bosan terus bermain dalam kata ini. sebuah ruangan mewah nan megah tampak
kosong, yang ada hanyalah manusia-manusia yang sesekali singgah dan mengotori lantainya.

saya benar-benar bosan terus bermain dalam kata ini. saya hanya ingin berhenti disebuah ujung terang yang memberikan nafas nyata.

bahkan malam itu pun, disaat saya melolong lantang. tak ada yang berharga yang keluar dari bibir ini. semua hanyalah ucapan kotor yang tak meneteskan embun, bahkan sedikit. Ucapan kotor yang tak berbobot. segala bentuk presepsi, asumsi, dan imajinasi saya jadikan prioritas.
hangat mulai terasa. sesaat saya tersadar akan sambutan cahaya panas dari luar jend ela dipadu dengan suara bising tanda kehidupan. panggilan tuhanpun jelas terdengar, tidak hanya tersirat. dan sebuah keputusan besar saya ambil untuk kata yang saya benar-benar bosan untuk terus bermain itu. saya lelah berlari.

saya lelah bermain petak umpet, dimana saya harus menyamarkan diri.
saya lelah bermain komidi
putar, dimana saya harus terus berada di lingkaran yang sama.
saya lelah bermain monopoli, dimana seolah-olah saya harus menjadi orang lain.

saat ini saya hanya ingin menatap lurus kedepan untuk mencari ujung dari sebuah kehidupan, dan sesekali menatap ke belakang untuk terus belajar dari sebuah sejarah.
dan untuk kata yang satu itu, saya tak lagi begitu peduli, setidaknya untuk saat ini. dan saya berani untuk tidak menginjak sebuah ranting kecil untuk dapat bertemu dengan sebuah ranting besar.

terima kasih kepada kalian yang berusaha menarik kuat saya dari belakang . dan untuk yang ada di depan, terima kasih untuk senyumannya (entah tulus atau tidak say tidak begitu peduli, yang penting cukup membuat saya bahagia).

*Ayumi Astriani

Wednesday, April 29, 2009

Pengakuan yang tak Diakui

Bandung 25 April 2009 sekitar pukul 5 sore disebuah rumah yang menjual berbagai macam mode di dalamnya, "zal, boleh pinjem 50ribu gak? duit gw di jakarta. hehe.." Haha. Air liur menetes dengan gesitnya hingga dapat membasahi pakaian ini (haha ini hanya perumpamaan, tidak sebenarnya) selalu sajaa.

Fashion Stuff! My oh my, bagi saya dua kata itu adalah kata yang penuh dengan keajaiban untuk menyirnakan segala bentuk gelap yang hadir. semua benda tak berguna seakan sirna hanya dengan hitungan mikro-detik. berlebihan ya? hihi. maaf saya leo.

Shopping! Nah kata yang satu ini adalah cara pengaplikasikan yang paling tepat untuk membuat dua kata sebelumnya lengkap dengan fungsinya, menjadi benar-benar nyata. haha! Khilaf tingkat maksimum. namun terus saja khilaf sepertinya. ;)

Jakarta 28 April 2009 pukul 5 sore di sebuah pusat perbelanjaan dengan iming2 trade center di bilangan fatmawati, "faa, boleh pinjem 150ribu gak? ntar gw gajian gw ganti.. hehe.." Hahaha! Saya benar-benar terbahak hingga sepertinya sesak nafas. Dan akhirnya sebuah mini dress pun saya ajak pulang. Rasanya? Hmm fantastis! Puas! Right girls? hehe. Entahlah semua perempuan itu seperti saya atau tidak.

Sebut saja Reno (apalah arti sebuah nama), "heh, emangnya lo belum nonton confession of shoppaholic apa? Gak mau berubah apa?". Huahaha! saya sudah khatam layar lebar yang satu itu. namun tak ada pengaruh apapun yang dirasa. Anehnya justru saya ingin menambah koleksi baju, celana, rok, tas, sepatu, sendal, hinga aksesoris untuk kepuasan batiniah yang tak sebegitu panjangnya jangka waktu.

Saya sangat tau siapa diri saya. Salah satunya, saya seorang leo yang mencintai dunia fashion demi lenyapnya wajah kusam dengan brutal. siapa yang menggerakan tangan ini untuk menyentuh lembutnya chiffon dan cotton. siapa yang menggerakan kaki ini untuk melangkah diatas sanggahan berkilau. dan siapa yang menggerakkan otak ini untuk menghantarkan pesan "ya" pada bibir. Tidak tau..

Yang saya tau, sebuah kantong berisi matahari pagi telah saya genggam dan enggan lepas. dan akhirnya, malam pun berakhir. segala masalah kemarin, ya biarkan tetap menjadi masalah kemarin. hari baru kembali menyapa hangat. ini lucu! Haha.

Inti dari tulisan saya ini sebenarnya hanyalah asumsi. yaitu, "belanja itu membuat aku senaaaanngg! setiap ada masalah, aku mau belanjaaa aaahh, biar aku lupa sama masalah itu!". Entah itu memang benar asumsi atau hanya sugesti. Mungkin sugesti, tapi namanya juga perempuan. hey laki-laki, kami menyapamu dengan, "SELAMAT DATAAANGG!" ;)

Haha. ini adalah pengakuan sebagian besar perempuan yang sayangnya seringkali tak diakui. Mengerti? Tidak? hmm yaa, terkadang memang ada hal-hal yang tak perlu dimengerti kok.. ;p

*Cheers
Ayumi Astriani

Monday, April 27, 2009

Kejahatan Seleksi Alam


Pukul 11 lewat entah beberapa menit terlihat jelas di pergelangan tangan ini. Saya untuk kesekian kalinya menginjak gedung A setiap awal minggu di Universitas tempat saya berloncatan menangkap harapan yang tak kunjung terlihat bahkan secara samar pun tidak dapat dipandang oleh indra penglihat ini. Kali ini memang agak lebih dari biasanya, dosen lihai program peliputan khusus layar kaca ini berkata, "saya harap di hari itu tidak akan ada drama..(blabla..) be real guys.."

Celoteh pedas itu membuat saya tersenyum licik (ala2 uli arta dalam semua filmnya, hehe). Tersindir atau menyindir dengan tangan bersih, sama saja. Hehe.. ;)

"sekarang kalian keluarkan selembar kertas dan bolpen.." Saya masih tidak berpikir apa-apa akan kalimat itu. Namun saya sedikit tertantang ketika kami seluruh penghuni ruangan tinggi itu diberikan aba-aba bak pertandingan membuat lima buah tanda tangan (ah gampang..) dengan memfungsikan tangan kiri sebagai medianya (haah?). Sekejap otak saya terasa memiliki satu buah jantung didalamnya yang mendadak berdenyut dengan sangat cepat, dan jantung dan otakpun memulai dengan, "hmm tangan kiri ya? aduuh susah ah, eh tp bisa lah ya.. lima lagi.. aduh.. bisa bisa..". hahaha kepanikan terjadi dalam diri saya.

tanda pertama. tanda kedua. tanda ketiga. tanda keempat. dan yak, kelima!

Kata adrenaline kembali datang menghampiri saya setelah kejadian beberapa hari itu. Hahaha. Halilintar bergejolak memuncak bergelinjang berhamburan berserakan seperti Kate Winslet saat melucuti pakaiannya di depan Leonardo DaVinci (DiCaprio maksut saya, terima kasih untuk yang telah mengingatkan.. hehe) di dalam sebuah mobil klasik. Yaa, mungkin seperti itulah adrenalin yang saya maksut disini. Hehe. "Dan sekarang, kalian tulis disebelah tanda tangan itu dengan tangan kanan kalian tentang anda di tahun 2012". Well, ok! Dengan sangat lihai tinta hitam saya biarkan menari-nari tango dengan durasi yang lebih lama dari penari lainnya yang berakhir membentuk serangkai tulisan tentang semua resolusi saya di tiga tahun mendatang. Lets say, blablabla.. *private

Otak dan jantung saya kembali membuka percakapan dengan, "hey, ini mau ngapain sih? disuruh apa sih?" Setelah beberapa menit dosen brilian ini menjelaskan maksud dari semua ini apa, saya pun tersenyum dengan lebar, sangat lebar. "kalian bisa membuat tanda tangan dengan tangan kiri? (hmm bisa aja), kenapa bisa? dengan berusaha kan? (iya), susah? (susah sih..), tapi bisa kan? (bisa sih..). Jadi intinya, segala sesuatu yang menurut kalian sangat susah dan bisa membuat kalian sedih itu bisa teratasi dengan berusaha. Jangan mudah menyerah! mengerti?" Dan saya, tersentak.

Seleksi alam. Proses jahat yang senantiasa bertengger di diri setiap manusia di daratan bumi ini seakan membayangi di setiap langkahnya. Segala cara yang digunakan untuk menaikkan derajat atau apalah itu yang membuat sebuah titik kesejahteraan manusia dipertaruhkan disini. Dan biarkan alam yang menyaring itu semua. Dan pada akhirnya alam juga yang menentukan siapa-siapa saja yang dapat tetap bertahan dalm hidup yang penuh dengan kejahatan duniawi ini.

Inspired by: Miss Jeby

*Love
Ayumi Astriani

Sunday, April 26, 2009

Aaah, Apapun Yang Orang Katakan Lah

Baru saja, saya membahas bersama 3 manusia lain yang sebentar lagi akan saya bahas bersama anda. kali ini bukan, cinta, emosi, rasa, pikiran, atau logika. hahaha! maaf, saya merasa ada magnet jahat yang menarik paksa saya dari kelima kata itu untuk jiwa saya. Kita mulai dengan....

Kata orang, kalau kita sedang memikirkan seseorang dengan hati, orang itu juga sedang memikirkan kita pada saat yang bersamaan.

Kata orang, kalau ada kupu-kupu hinggap disebuah ruangan artinya akan datang tamu kedalam ruangan itu.

Kata orang, kalau telinga kita merasa berdengung di kiri artinya ada orang yang sedang membicarakan keburukan kita, dan kalau telinga berdengung di kanan artinya ada orang yang sedang membicarakan kebaikan kita.

Kata orang, kalau ada bulu mata yang jatuh artinya ada orang yang kangen dengan kita.

Kata orang, kalau ada titik putih di jari-jari kita, jika dikanan ada yang suka, jika dikiri ada yang benci dengan kita, dan rupa orangnya sama dengan bentuk jari itu. Contohnya, ada titik putih di jari tengah tangan kanan berarti ada orang yang menyukai kita dengan perawakan tinggi.

Kata orang, kalau ada gelas pecah karena kita, artinya ada sesuatu yang buruk terjadi dengan orang terdekat kita.

Dan sebagainya..

Kalau kata saya, TERSERAH DEEHHH, kata orang mulu.. ;)

Sebuah Kata Bernama Adrenalin

Hari ini sesosok manusia, laki-laki, membuat air mata saya mengering sesaat setelah ia berkeliaran. Hari ini air hasil pertumbukan antara nasib dan emosional bertindak brutal. Tanggung jawab yang tak ber-hak, singgah di pundak kiri dan kanan. Namun sepertinya, hanya senyum itu saja yang saya ingat. Sosok yang membuat saya terseyum hari ini. (kalau anda; yang saya maksud, membaca, saya ingin sedikti menyapa, “hey you..”) Beban berat seberat truk bermerek “fuma” dengan kepek-kepek “mengundang” dibelakangnya seperti lenyap begitu saja dari hadapan. Hanya dengan sepenggal kata yang berkerumun menjadi sebuah kalimat, "tarik nafaaasss, tahaan, buang dari mulut, wuuusssaaa..." (ngakak sih itu gw) Haha lucu ya. :)


Entah siapa laki-laki ini. Entah darimana dia datang. Entah seperti apa dia. Entah dia memakai jubah atau tidak. Entah yang saya lihat itu topeng atau bukan. Saya belum tahu. Yang saya tahu, hmm mungkin bukan hanya tahu tapi mengerti; karena jika hanya tahu saya tidak akan tersenyum, :) laki-laki ini sedikit menutup coreng yang dibuat oleh manusia lampau tak bertanggung jawab dan telah lama menimbun di dalam. Terima kasih lhoo..

Saya sering menyebutkan namanya untuk sedikit bercerita dengan sahabat-sabahat saya mengenai siapa dan apa yang hadir dalam hidup, karena saya disini sedang membicarakan manusia ini, yaaa manusia ini. Hehe. Tapi sepertinya untuk disebutkan disini, saya tidak berani. Hmm, belum berani tepatnya. But, well, ok, initial.. “M”

Hey M, if you get this just silent and smile.. And don’t tell me.. Ok brayyy? Hehe.. ;)


Saat itu, saya dan dia sedang mencari tahu keadaan masing-masing melalui teknologi lumrah bernama SMS. (ribet ya mau bilang SMS-an aja.. ;P) Dan hal yang sebentar lagi akan saya bagi adalah hal terkonyol yang saya lakukan dalam 3 bulan terakhir. “I miss you M, arrgh its silly.” And “message sent”. Kurang dari satu detik dalam hati saya berkata, “HAH?? WHAT WERE YOU THINKING AYUMIII????” Hey, perempuan disanaaaa maafkan saya atas kekacauan ini. Hahaha. Wow, ini hebat, ini kali kedua saya melakukan hal bodoh tentang cinta. Hal pertama terjadi sekitar 7 tahun lalu, saya tidak akan pernah lupa tragedy itu, sangat memalukan. Dan yang kedua, yaa ini. Ter-la-luu (ala bang rhoma).

But FYI, saat ini, sekarang juga, pada saat saya membuat tulisan ini, saya tersenyum. Hihi. ;) Disini saya hanya ingin berterima kasih pada kamu yang telah membuat saya tersenyum. :)


Hey perempuan disana yang tidak pernah terbesit untuk melakukan hal yang saya lakukan hari itu, saya menantang anda untuk mencoba. Sekali saja. Andrenalin serasa meletup di bagian atas raga dengan lava mendidih dan api yang mengalir ke bawah. Sungguh sensasional (yaduuuhhh sensasional bangeet gitu..). Haha. Tenang, ini tak akan membuat anda ketagihan. Tapi akan cukup membuat anda berpikir untuk mendukung sebuah program kewanitaan berjudul “emansipasi wanita” (saaaah..dibayar berapa deh gw?) Dan masalah manusia itu menanggapi atau tidak, peduli setan lah. Jangan biarkan rasa itu melayang-layang di dalam saja, keluarkan saja, lepaskan saja. Ekspresif! Hmm? Ya, ekspresif mungkin bisa menjadi alternative termahal disini. Hoho. xp

But, honestly, it was huge.. try it girls! :)

*Cheers

Ayumi Astriani