Wednesday, April 29, 2009

Pengakuan yang tak Diakui

Bandung 25 April 2009 sekitar pukul 5 sore disebuah rumah yang menjual berbagai macam mode di dalamnya, "zal, boleh pinjem 50ribu gak? duit gw di jakarta. hehe.." Haha. Air liur menetes dengan gesitnya hingga dapat membasahi pakaian ini (haha ini hanya perumpamaan, tidak sebenarnya) selalu sajaa.

Fashion Stuff! My oh my, bagi saya dua kata itu adalah kata yang penuh dengan keajaiban untuk menyirnakan segala bentuk gelap yang hadir. semua benda tak berguna seakan sirna hanya dengan hitungan mikro-detik. berlebihan ya? hihi. maaf saya leo.

Shopping! Nah kata yang satu ini adalah cara pengaplikasikan yang paling tepat untuk membuat dua kata sebelumnya lengkap dengan fungsinya, menjadi benar-benar nyata. haha! Khilaf tingkat maksimum. namun terus saja khilaf sepertinya. ;)

Jakarta 28 April 2009 pukul 5 sore di sebuah pusat perbelanjaan dengan iming2 trade center di bilangan fatmawati, "faa, boleh pinjem 150ribu gak? ntar gw gajian gw ganti.. hehe.." Hahaha! Saya benar-benar terbahak hingga sepertinya sesak nafas. Dan akhirnya sebuah mini dress pun saya ajak pulang. Rasanya? Hmm fantastis! Puas! Right girls? hehe. Entahlah semua perempuan itu seperti saya atau tidak.

Sebut saja Reno (apalah arti sebuah nama), "heh, emangnya lo belum nonton confession of shoppaholic apa? Gak mau berubah apa?". Huahaha! saya sudah khatam layar lebar yang satu itu. namun tak ada pengaruh apapun yang dirasa. Anehnya justru saya ingin menambah koleksi baju, celana, rok, tas, sepatu, sendal, hinga aksesoris untuk kepuasan batiniah yang tak sebegitu panjangnya jangka waktu.

Saya sangat tau siapa diri saya. Salah satunya, saya seorang leo yang mencintai dunia fashion demi lenyapnya wajah kusam dengan brutal. siapa yang menggerakan tangan ini untuk menyentuh lembutnya chiffon dan cotton. siapa yang menggerakan kaki ini untuk melangkah diatas sanggahan berkilau. dan siapa yang menggerakkan otak ini untuk menghantarkan pesan "ya" pada bibir. Tidak tau..

Yang saya tau, sebuah kantong berisi matahari pagi telah saya genggam dan enggan lepas. dan akhirnya, malam pun berakhir. segala masalah kemarin, ya biarkan tetap menjadi masalah kemarin. hari baru kembali menyapa hangat. ini lucu! Haha.

Inti dari tulisan saya ini sebenarnya hanyalah asumsi. yaitu, "belanja itu membuat aku senaaaanngg! setiap ada masalah, aku mau belanjaaa aaahh, biar aku lupa sama masalah itu!". Entah itu memang benar asumsi atau hanya sugesti. Mungkin sugesti, tapi namanya juga perempuan. hey laki-laki, kami menyapamu dengan, "SELAMAT DATAAANGG!" ;)

Haha. ini adalah pengakuan sebagian besar perempuan yang sayangnya seringkali tak diakui. Mengerti? Tidak? hmm yaa, terkadang memang ada hal-hal yang tak perlu dimengerti kok.. ;p

*Cheers
Ayumi Astriani

Monday, April 27, 2009

Kejahatan Seleksi Alam


Pukul 11 lewat entah beberapa menit terlihat jelas di pergelangan tangan ini. Saya untuk kesekian kalinya menginjak gedung A setiap awal minggu di Universitas tempat saya berloncatan menangkap harapan yang tak kunjung terlihat bahkan secara samar pun tidak dapat dipandang oleh indra penglihat ini. Kali ini memang agak lebih dari biasanya, dosen lihai program peliputan khusus layar kaca ini berkata, "saya harap di hari itu tidak akan ada drama..(blabla..) be real guys.."

Celoteh pedas itu membuat saya tersenyum licik (ala2 uli arta dalam semua filmnya, hehe). Tersindir atau menyindir dengan tangan bersih, sama saja. Hehe.. ;)

"sekarang kalian keluarkan selembar kertas dan bolpen.." Saya masih tidak berpikir apa-apa akan kalimat itu. Namun saya sedikit tertantang ketika kami seluruh penghuni ruangan tinggi itu diberikan aba-aba bak pertandingan membuat lima buah tanda tangan (ah gampang..) dengan memfungsikan tangan kiri sebagai medianya (haah?). Sekejap otak saya terasa memiliki satu buah jantung didalamnya yang mendadak berdenyut dengan sangat cepat, dan jantung dan otakpun memulai dengan, "hmm tangan kiri ya? aduuh susah ah, eh tp bisa lah ya.. lima lagi.. aduh.. bisa bisa..". hahaha kepanikan terjadi dalam diri saya.

tanda pertama. tanda kedua. tanda ketiga. tanda keempat. dan yak, kelima!

Kata adrenaline kembali datang menghampiri saya setelah kejadian beberapa hari itu. Hahaha. Halilintar bergejolak memuncak bergelinjang berhamburan berserakan seperti Kate Winslet saat melucuti pakaiannya di depan Leonardo DaVinci (DiCaprio maksut saya, terima kasih untuk yang telah mengingatkan.. hehe) di dalam sebuah mobil klasik. Yaa, mungkin seperti itulah adrenalin yang saya maksut disini. Hehe. "Dan sekarang, kalian tulis disebelah tanda tangan itu dengan tangan kanan kalian tentang anda di tahun 2012". Well, ok! Dengan sangat lihai tinta hitam saya biarkan menari-nari tango dengan durasi yang lebih lama dari penari lainnya yang berakhir membentuk serangkai tulisan tentang semua resolusi saya di tiga tahun mendatang. Lets say, blablabla.. *private

Otak dan jantung saya kembali membuka percakapan dengan, "hey, ini mau ngapain sih? disuruh apa sih?" Setelah beberapa menit dosen brilian ini menjelaskan maksud dari semua ini apa, saya pun tersenyum dengan lebar, sangat lebar. "kalian bisa membuat tanda tangan dengan tangan kiri? (hmm bisa aja), kenapa bisa? dengan berusaha kan? (iya), susah? (susah sih..), tapi bisa kan? (bisa sih..). Jadi intinya, segala sesuatu yang menurut kalian sangat susah dan bisa membuat kalian sedih itu bisa teratasi dengan berusaha. Jangan mudah menyerah! mengerti?" Dan saya, tersentak.

Seleksi alam. Proses jahat yang senantiasa bertengger di diri setiap manusia di daratan bumi ini seakan membayangi di setiap langkahnya. Segala cara yang digunakan untuk menaikkan derajat atau apalah itu yang membuat sebuah titik kesejahteraan manusia dipertaruhkan disini. Dan biarkan alam yang menyaring itu semua. Dan pada akhirnya alam juga yang menentukan siapa-siapa saja yang dapat tetap bertahan dalm hidup yang penuh dengan kejahatan duniawi ini.

Inspired by: Miss Jeby

*Love
Ayumi Astriani

Sunday, April 26, 2009

Aaah, Apapun Yang Orang Katakan Lah

Baru saja, saya membahas bersama 3 manusia lain yang sebentar lagi akan saya bahas bersama anda. kali ini bukan, cinta, emosi, rasa, pikiran, atau logika. hahaha! maaf, saya merasa ada magnet jahat yang menarik paksa saya dari kelima kata itu untuk jiwa saya. Kita mulai dengan....

Kata orang, kalau kita sedang memikirkan seseorang dengan hati, orang itu juga sedang memikirkan kita pada saat yang bersamaan.

Kata orang, kalau ada kupu-kupu hinggap disebuah ruangan artinya akan datang tamu kedalam ruangan itu.

Kata orang, kalau telinga kita merasa berdengung di kiri artinya ada orang yang sedang membicarakan keburukan kita, dan kalau telinga berdengung di kanan artinya ada orang yang sedang membicarakan kebaikan kita.

Kata orang, kalau ada bulu mata yang jatuh artinya ada orang yang kangen dengan kita.

Kata orang, kalau ada titik putih di jari-jari kita, jika dikanan ada yang suka, jika dikiri ada yang benci dengan kita, dan rupa orangnya sama dengan bentuk jari itu. Contohnya, ada titik putih di jari tengah tangan kanan berarti ada orang yang menyukai kita dengan perawakan tinggi.

Kata orang, kalau ada gelas pecah karena kita, artinya ada sesuatu yang buruk terjadi dengan orang terdekat kita.

Dan sebagainya..

Kalau kata saya, TERSERAH DEEHHH, kata orang mulu.. ;)

Sebuah Kata Bernama Adrenalin

Hari ini sesosok manusia, laki-laki, membuat air mata saya mengering sesaat setelah ia berkeliaran. Hari ini air hasil pertumbukan antara nasib dan emosional bertindak brutal. Tanggung jawab yang tak ber-hak, singgah di pundak kiri dan kanan. Namun sepertinya, hanya senyum itu saja yang saya ingat. Sosok yang membuat saya terseyum hari ini. (kalau anda; yang saya maksud, membaca, saya ingin sedikti menyapa, “hey you..”) Beban berat seberat truk bermerek “fuma” dengan kepek-kepek “mengundang” dibelakangnya seperti lenyap begitu saja dari hadapan. Hanya dengan sepenggal kata yang berkerumun menjadi sebuah kalimat, "tarik nafaaasss, tahaan, buang dari mulut, wuuusssaaa..." (ngakak sih itu gw) Haha lucu ya. :)


Entah siapa laki-laki ini. Entah darimana dia datang. Entah seperti apa dia. Entah dia memakai jubah atau tidak. Entah yang saya lihat itu topeng atau bukan. Saya belum tahu. Yang saya tahu, hmm mungkin bukan hanya tahu tapi mengerti; karena jika hanya tahu saya tidak akan tersenyum, :) laki-laki ini sedikit menutup coreng yang dibuat oleh manusia lampau tak bertanggung jawab dan telah lama menimbun di dalam. Terima kasih lhoo..

Saya sering menyebutkan namanya untuk sedikit bercerita dengan sahabat-sabahat saya mengenai siapa dan apa yang hadir dalam hidup, karena saya disini sedang membicarakan manusia ini, yaaa manusia ini. Hehe. Tapi sepertinya untuk disebutkan disini, saya tidak berani. Hmm, belum berani tepatnya. But, well, ok, initial.. “M”

Hey M, if you get this just silent and smile.. And don’t tell me.. Ok brayyy? Hehe.. ;)


Saat itu, saya dan dia sedang mencari tahu keadaan masing-masing melalui teknologi lumrah bernama SMS. (ribet ya mau bilang SMS-an aja.. ;P) Dan hal yang sebentar lagi akan saya bagi adalah hal terkonyol yang saya lakukan dalam 3 bulan terakhir. “I miss you M, arrgh its silly.” And “message sent”. Kurang dari satu detik dalam hati saya berkata, “HAH?? WHAT WERE YOU THINKING AYUMIII????” Hey, perempuan disanaaaa maafkan saya atas kekacauan ini. Hahaha. Wow, ini hebat, ini kali kedua saya melakukan hal bodoh tentang cinta. Hal pertama terjadi sekitar 7 tahun lalu, saya tidak akan pernah lupa tragedy itu, sangat memalukan. Dan yang kedua, yaa ini. Ter-la-luu (ala bang rhoma).

But FYI, saat ini, sekarang juga, pada saat saya membuat tulisan ini, saya tersenyum. Hihi. ;) Disini saya hanya ingin berterima kasih pada kamu yang telah membuat saya tersenyum. :)


Hey perempuan disana yang tidak pernah terbesit untuk melakukan hal yang saya lakukan hari itu, saya menantang anda untuk mencoba. Sekali saja. Andrenalin serasa meletup di bagian atas raga dengan lava mendidih dan api yang mengalir ke bawah. Sungguh sensasional (yaduuuhhh sensasional bangeet gitu..). Haha. Tenang, ini tak akan membuat anda ketagihan. Tapi akan cukup membuat anda berpikir untuk mendukung sebuah program kewanitaan berjudul “emansipasi wanita” (saaaah..dibayar berapa deh gw?) Dan masalah manusia itu menanggapi atau tidak, peduli setan lah. Jangan biarkan rasa itu melayang-layang di dalam saja, keluarkan saja, lepaskan saja. Ekspresif! Hmm? Ya, ekspresif mungkin bisa menjadi alternative termahal disini. Hoho. xp

But, honestly, it was huge.. try it girls! :)

*Cheers

Ayumi Astriani

Thursday, April 23, 2009

Lelah


hahaha.
kembali saya tersenyum sangat lebar hingga terdengar bunyi yang cukup keras, hari ini. sebuah fenomena kembali muncul ditengah air yang bisa dibilang sudah mulai tenang. yeah yeaah, orang orang ini. yaa, lebih dari satu. 

"mereka rasa..mereka rasa.. mereka rasa.. mereka.. mereka.. dan mereka.."

Dalam perasaan mereka seperti hanya mereka saja ya. hmm, saya juga tidak berharap mereka berperasaan tentang saya kok. saya, tidak, peduli.
tapi tolong, disini kita tidak sedang berbicara tentang perasaan. sesekali coba, pikir! 
Saya dan beberapa orang disini sudah lelah melayani hiruk pikuk otak orang orang seperti mereka (kalian : jika salah satu dari kalian membaca tulisan saya ini). jadi saya minta dengan sangat hormat, coba berpikir. saya dan beberapa orang disini hanya ingin sebuah senyum lebar diakhir cerita nanti. tapi kenapa mereka membentuk sebuah drama busuk ditengah perjalanan yang seharusnya menjadi indah dengan segumpal kisah kisahnya. drama busuk! hmmm, saya, tidak, peduli.

Sekarang, saya hanya ingin membuat sebuah statement disini. Mereka, Kalian, dan atau Anda yang ingin marah akan profesionalitas yang Kami, dan atau Saya miliki, coba masuk kedalam pikiran seorang profesional dan lihat apa yang ada di dalamnya jika melihat sekumpulan orang seperti Mereka, Kalian, dan atau Anda.

Saya telah mencoba masuk kedalam sebuah pikiran tai kucing tentang saya dan sebagaian orang ini yang terlalu perfeksionis. saya rasa Kami dan atau Saya berlaku juga untuk mereka, kalian, dan atau anda. jadi coba berpikir dan berubah perlahan untuk menjadi sedikit dewasa untuk semua. saya minta sedikit. sedikit saja. dan ini untuk semua, bukan untuk kami dan atau saya, apalagi untuk mereka, kalian atau anda.

Jika anda pintar, anda akan berpikir setelah membaca tulisan saya ini. dan jika anda mengerti, anda akan tau perasaan itu diletakkan dimana seharusnya. itu jika..

Jika tidak, juga tidak apa. toh saya, tetap, tidak, peduli.
:)

*Ayumi Astriani

Monday, April 20, 2009

Ada-Ada Saja

Dont go changing, try and please me.. bla bla.. I love you just the way you are..

"Saya terima kamu apa adanya"

Fuck.. Statement bullshit itu terus menggerayangi tubuh saya hingga membuat saya bergelinjang dilantai dansa sepanjang malam (ah sedap!). Sepertinya kali ini akan memakan waktu yang cukup banyak untuk menguak serangkai kalimat hina dari lima kata indah.

Saya pernah merasakan kasih. Dan saya pikir anda juga pernah merasakan nikmatnya butir-butir halusinasi itu kan? Dan pada saat kita terbang sangat tinggi, alam tanpa sadar akan terus menyuarakan haknya dan....itupun terucap. atau setidaknya, terpikir. atau mungkin, terasa.

Saya sempat jijik, tapi saat saya terbuat sayapun kembali menjilat ludah (dulu pernah). Perasaan memang selalu bertindak gegabah. Hanya itu yang paling saya tau. Saat ini saya mencoba menyelami lima jiwa itu menjadi sebuah rangkaian yang tidak sama dengan makna sebenarnya. saya putar ke kanan.. dan ke kiri..

"Saya terima kamu adanya apa?"

Adanya apa? Hehe. mungkin hampir sama dengan mulanya. namun sesekali coba anda pikirkan beberapa detik, saya tidak meminta menit, jam, atau hari, atau bahkan bulan, tahun. hanya beberapa detik untuk memecahkan misteri ini. misteri? agar berlebihan? hehe, maaf saya LEO.

Setelah membaca ulang tulisan saya ini, saya pikir (saya pikir tidak perlu dirasa) ini konyol. Karena yang sudah sering sekali saya bahas di tulisan saya sebelumnya bahwa perasaan dan pikiran memang tak akan pernah menyatu.

Jadi, jika anda rasa "saya terima kamu apa adanya.."
dan jika anda pikir "saya terima kamu adanya apa?"

Sekarang gunakan beberapa detik untuk tau apa yang anda gunakan saat ini. dengan atau tanpa pasangan. Tulisan ini tidak mengada-ngada.

Hihi, ada ada sajaaa.. ;)