Sunday, September 27, 2009

:)

"Siang non, mau kemana?", seorang pria berkulit sawo matang dengan tinggi badan sekitar 160cm berseragam biru tua yang selalu membukakan pintu untuk yang datang dan pergi (baca: satpam) menyapa saya pagi ini, hmm maksudnya siang ini. Hari ini saya bangun siang (kemarin juga, kemarinnya lagi juga.. hehe..) "hai pak! mau makan nih di mall..", kataku.

Saya mendekat dan berbincang sebentar dengannya. Saya melihat ketulusan di matanya, saya melihat kehangatan di hatinya. Wow.. orang ini.. Selama kurang dari satu tahun saya berteduh di sini, dan hanya dia yang bisa membuat saya kagum. Entah bagaimana hidupnya selepas pulang dari tempatnya bekerja. "Non, minal aidin yaa, maafin kalo saya sering isengin non kalo lagi lewat sini..", "sama-sama ya pak.." :)

Orang ini hebat. Saya melirik ke meja tempatnya bekerja. Dan yang saya lihat membuat ingin menampar diri ini. Secarik kertas yang lusuh dengan jiplakan lipatan yang sudah mulai terlihat coklat yang berisi bacaan ayat-ayat tuhan. Mungkin ini yang membuatnya selalu tersenyum. Senyum yang tidak hanya sebuah senyum plastik, tapi sebuah senyum yang terbentuk dari keikhlasan hati. Hh.. saya rasa saya sudah belok terlalu jauh dari jalan tuhan.

Orang ini hebat. Sepanjang hari ini saya selalu teringat akannya. Dan hingga sampai saya dirumah, berbaring sebentar, dan mambasuh beberapa bagian tubuh dengan air yang dihias dengan niat tulus dari hati untuk berbincang dengan pencipta saya, kamu, mereka, kita..

Hugs,
Ayumi Astriani

Thursday, September 10, 2009

Terlihat Seperti Tersenyum

Sebuah kata melintas siang ini. Ternyata angin hangat mengantarnya pada bibir, hingga terucap halus. Dan ternyata air menarik wajah saja, hingga terlihat seperti tersenyum. Sekali lagi, terlihat seperti tersenyum. Kata itu hadir setelah saya selesai membaca sebuah tulisan yang dibuat oleh orang yang saya sayangi. Tulisan yang tidak lebih dari empat baris, tidak lebih dari empat ratus kata, dan tidak lebih dari empat ribu huruf. Walaupun tidak lebih, tapi maknanya mungkin lebih dari itu. Tremor otak dan hati sangat jelas terasa di dalam. Hehe. ;)

Mengerti. Hmm, jika kata yang satu ini bisa semudah kata yang saya ucapkan siang ini, mungkin saya.. kamu.. kita.. tidak akan seperti ini. "Kalo sayang, kalo ngerti, ya jangan complain.. Gw gini, telen aja.." atau "Kalo sayang, kalo ngerti, ya jangan complain.. Lo gitu, telen aja.." Mungkin seharusnya, sebaiknya, sekiranya, begitu. Tapi ah ya sudah lah, toh tulisan itu sudah terlanjur terbaca. Saya anggap saja ini sebagai proses. Proses muluuuuu, dari duluuuu.. hihihi ;p

I am over everything that i am going through just dating you, you treat me like an angel one day. But than the next, you go out looking for something different. Dan entah mengapa kamu jadi berbeda. I don't know what to do. I am deeply in love with you. But you cant understand, You said that you understand me, but now i'm telling you, maybe you cant. Maaf.. I think, i don't deserve the pain that you are putting me through.

it all going to change.. :)

Hari ini matahari memberi panas yang berbeda yaa sepertinya, setidaknya menurut saya. Seorang teman mendekati saya dan, tertawa. "Jatoh lagi lo? Hahaha.. Jatoh muluuu.." Dan angin hangat kembali datang untuk membuat saya terlihat seperti tersenyum. Sekali lagi, terlihat seperti tersenyum..

*Loves
Ayumi Astriani