"Siang non, mau kemana?", seorang pria berkulit sawo matang dengan tinggi badan sekitar 160cm berseragam biru tua yang selalu membukakan pintu untuk yang datang dan pergi (baca: satpam) menyapa saya pagi ini, hmm maksudnya siang ini. Hari ini saya bangun siang (kemarin juga, kemarinnya lagi juga.. hehe..) "hai pak! mau makan nih di mall..", kataku.
Saya mendekat dan berbincang sebentar dengannya. Saya melihat ketulusan di matanya, saya melihat kehangatan di hatinya. Wow.. orang ini.. Selama kurang dari satu tahun saya berteduh di sini, dan hanya dia yang bisa membuat saya kagum. Entah bagaimana hidupnya selepas pulang dari tempatnya bekerja. "Non, minal aidin yaa, maafin kalo saya sering isengin non kalo lagi lewat sini..", "sama-sama ya pak.." :)
Orang ini hebat. Saya melirik ke meja tempatnya bekerja. Dan yang saya lihat membuat ingin menampar diri ini. Secarik kertas yang lusuh dengan jiplakan lipatan yang sudah mulai terlihat coklat yang berisi bacaan ayat-ayat tuhan. Mungkin ini yang membuatnya selalu tersenyum. Senyum yang tidak hanya sebuah senyum plastik, tapi sebuah senyum yang terbentuk dari keikhlasan hati. Hh.. saya rasa saya sudah belok terlalu jauh dari jalan tuhan.
Orang ini hebat. Sepanjang hari ini saya selalu teringat akannya. Dan hingga sampai saya dirumah, berbaring sebentar, dan mambasuh beberapa bagian tubuh dengan air yang dihias dengan niat tulus dari hati untuk berbincang dengan pencipta saya, kamu, mereka, kita..
Hugs,
Ayumi Astriani