Monday, January 18, 2010

hibernasi

Selamat pagi, hari ini adalah hari pertama saya bekerja. Dan saya sangat bersemangat. Saya adalah perempuan biasa, yang bisa sekuat elang sekaligus serapuh kayu lapuk.

Entah bagaimana hari ini akan berjalan, saya tidak terlalu peduli. Saya akan terus berjalan, bahkan kalau memungkinkan berlari. Hehe. Ambisius atau obses sih ya namanya? Atau bukan keduanya? Hohoho.. Terseraaaah! Sebelum tertidur tadi malam, saya melihat beberapa orang sedang menebang pohon yang hampir mati,sudah mati. Kemudian, orang ini menanamnya dengan pohon yang baru, hijau, rindang. Hmm kurang lebih itu konotasinya. Dan entah mengapa, setelah itu, saya menjadi merasa memiliki rambut baru, telinga baru, mulut baru, tubuh baru, namun dengan hati yang masih sama seperti dulu. ;)

Saya tidak sabar menunggu tanggal 27 di bulan ini, karena ini adalah penentuan akhir dari perjalanan panjang saya selama ini. Saya tau, dibelakang, orang orang yang saya sayangi dan juga orang orang yang menyayangi saya, tersenyum untuk saya. Dan mengapa saya harus bersedih? Saya tersenyum. Allah, terima kasih.. :)

Ini adalah hari pertama saya bekerja untukmu, setelah hibernasi tentunya.. :)

Tuesday, January 12, 2010

Jalanan Sebelah Mana?

Teman teman saya bilang, “Itu selingkuh lah, gw jadi lo, gw putusin”. Hmm, dan saya setuju dengan mereka. Seumur hidup saya, baru sekali ini saya merasa jijik terhadap seseorang.

Mari kita flashback ke 4 hari yang lalu (Kamis, 7 Januari 2009). Mungkin perasaan seorang perempuan, entah mengapa saya ingin melihat apa yang ada di dalam handphone orang yang waktu itu sangat berarti. Dan ternyata…. Si A adalah pacar saya waktu itu.

A: masa cewek secantik lo gak punya pacar sih?

B: (saya tidak peduli)

A: what about I’ll take you on a date? (atau sejenisnya)

B: (saya tidak peduli )

What? Jerk! Setelah saya tanya, dia hanya bilang bahwa itu adalah perbuatan temannya, Defris. Dan dengan pintarnya percaya. Dan saya yang meminta maaf karena telah membuka handphone laki-laki sialan ini. Dia berkata “gue jujur, gue jujur, gue jujur, blablablaa..” OKE! Saya percaya. Dua hari berlalu (Sabtu, 9 Januari 2009), entah lagi-lagi perasaan seorang perempuan, saya memutuskan untuk menanyakan pada Defris. Dan ternyata, Defris mengaku itu bukan dia, bahkan dia tidak mengenali perempuan yang “digeniti” nya itu. WOW!! Tapi jangan salah, ini perempuan kesekian lho. Hmm sebelumnyaaaa hmm ada fenny, lala, tina, arina, saski, bella. Hahaha. Yang sebenarnya hanya dua nama pertama. Hahaha. ;p


“Eh siapa nama lo, gw itu tukang bohong, lo tau gitu, kok lo bisa2nya bohongin gw, bego lagi. Kong-kalikong kek sm Defris. Tolol.”


Sorenya, saya memutuskan untuk menemui dia, dan STOP! SELESAI.. you bastard!


Heh cowok centil, lo tau gak sih pengorbanan gw buat bs terus berhubungan sm lo itu kayak apa. Gw harus ngelawan dan bohongin nyokap bokap gw karena mereka gak suka sm lo, beda agama, lo gak punya pekerjaan tetap, lo gak kuliah, dan skrg lo giniin gw. Trus yang lo banggain apa sih? Banyak pengalaman karena terus hidup di jalanan? Jalanan yang sebelah mana? Gak usah gitu2 amat deh, biasa aja. Eh tapi, pas sih sm hati, otak, kelakuan, dan penampilan lo sm orang2 jalanan. Jalanan sebelah mana? Hahaha. Omongan lo bullshit semuaaaa soobb!


Hari ini (Senin, 11 Januari 2009), saya bercerita dengan seorang teman dan ternyata dia teman baik dari perempuan target “genitan” laki-laki ini. Wow. Saya tersenyum. Dan baru saja, teman saya menghubungi perempuan itu, dan berbicara tentang laki-laki brengsek ini. Daaaan sekaraaang, saya sudah tau semuanya. Memang laki-laki ini tidak lebih dari seekor monyet bagi saya sekarang.

Tenang saja M, walaupun anda gengsi tingkat tinggi untuk minta maaf, atau memang tetap kekeuh tidak merassa bersalah, saya sedang berusaha memaafkan anda. Karena saya sangat sudah banyak belajar dari orang yang hidup di jalanan seperti anda. Jalanan sebelah mana ya? Hahahaha. Ohiya, satu lagi, sejujurnya saya tidak suka naik motor jalan-jalan di jalanan. Jalanan sebelah mana lagi sih? Banyak sekali jalanan ya.. Pokoknya jalanan yang hingga bisa membuat anda bangga menjadi orang yang sudah lama hidup di jalanan.. Jalanan sebelah mana? (*teteeeeuup!) Piss! ;p


Loves,

Ayumi Astriani