Saya berjalan diatas empat buah roda di kendaraan besar berwarna kuning pagi ini. sebelumnya, saat saya belum memutuskan untuk menari-nari bersama manusia lain yang akan bersama saya menuju ke salah satu daerah pusat ibukota, senayan, saya hampir kehilangan detakan jantung ini karena rasa takut yang berkepanjangan. daann, yak saya tau saya akan menari pagi ini.
Dalam kendaraan yang dipersembahakan ibukota untuk seluruh warganya ini, awalnya saya mendengarkan nyanyian dari si ungu kecil yang selalu setia dalam kematian gaya (baca: ipod). terima kasih purple.. ;) namun, setelah mungkin 10 menit saya melepaskan nyanyiannya, dan ingin menikmati atmosfer jakarta pagi hari tanpa embun. suara klakson mobil mewah yang sombong menegur seorang pengendara motor terdengar sangat menggangu. beberapa pengamen jalanan bernyanyi lalu2 yang tampaknya dapat diterima oleh sebagian besar kalangan di kendaraan ini.
Saat saya menikmati perjalanan langka ini, saya tersentak saat melihat seorang kakek menaiki kendaraan ini bersama saya. saya iba. dan saya semakin tersentak saat saya tau dia seorang tunanetra. saya semakin iba. kakek ini entah ingin menuju kemana, tapi dia sendiri, dan dia tak bisa melihat apapun yang ada di sekitarnya. kemudian lamunan saya terhenti saat saya mendengar dua orang pengamen menyuarakan lagu yang membuat saya kembali tersenyum "uuh baby baby its a wild world.." yep! it is.. :)
Tak terasa saat saya terbang dengan lamunan menyenangkan ini, senayan city, plaza senayan sudah di depan mata. dan saya sadar, saya harus kembali ke dunia dimana saya berada sebelumnya. dunia yang bisa dikatakan palsu. yep, the world is def wild. tapi saya akan terus melihat kebawah untuk bisa terus membuat saya bersyukur. dan saya akan tetap melihat keatas untuk bisa terus membuat saya bertahan. :)