Sunday, December 25, 2011

No-Egosiasi

Hahahahahahaaahahahahahahahahahahahahahahaa..!!!!!!

Maaf saya ingin tertawa sebelum bercerita tentang apa yang sudah saya mulai di akhir tahun 2011 ini. Saya belum pernah melakukan ini sama sekali, saya hanya pernah tau jika pilihan saya ini dari sebuah film berjudul "Friends with Benefits". Akhir film itu sudah sangat jelas bahwa teori FWB gagal total se total-totalnya. Hmm, berikut ini adalah sinopsis dari film itu.

Jamie (diperankan oleh Mila Kunis) adalah seorang wanita karir yang bekerja sebagai agen tenaga kerja di Kota New York. Ia bersahabat dengan Dylan (Justin Timberlake) dan berusaha meyakinkan Dylan untuk menerima pekerjaan di Perusahaan rekanannya. Kedekatan mereka sebagai sahabat akhirnya membuat mereka berdua saling jatuh cinta. Namun karena tidak ingin merusak persahabatan yang mereka miliki, akhirnya Jamie dan Dylan sepakat untuk tidak melibatkan perasaan. Mereka berkomitmen hanya bersahabat, dan berhubungan secara fisik, bukan cinta. Tanpa perasaan… hanya S3X!

Bagaimana? Sudah sedikit mengerti kira-kira apa yang akan saya mulai di akhir tahun ini? Jika sudah, silahkan baca tulisan saya selanjutnya. Tapi jika belum, lebih baik tinggalkan blogspot ini, sekarang!

Bagi yang sudah mengerti, ini dia.

Satu hari yang lalu (Kemarin) saya telah melakukan no-egosiasi ilegal dengan salah satu laki-laki untuk menjadi Dylan saya. Ini akan berlaku hingga saya atau dia punya pasangan masing-masing. Dia adalah seorang teman di kantor lama saya. (tenang, gw gak akan sebut nama lo kok.. hahahaa..)

Sebenarnya harus ada perjanjian yang harus dijalani jika ingin hubungan FWB ini tidak berakhir seperti Jamie dan Dylan. Tapi saya, sebagai perempuan yang tidak pernah menjalani ini sebelumnya, jujur saya buta, dan tidak paham dos and donts nya. Jadi, bagi anda, perempuan yang sudah, ataupun sedang menjalani hubungan seperti ini, "HEY BITCH, TEACH ME!"

*offline* *mau mabok dulu*
Hahahahahahahahaaaaaa....

Beers,
Ayumi Astriani

Wednesday, December 21, 2011

Maaf, Saya Galau!

Sesekali, dibawah alam sadar saya, saya teringat akan kejadian-kejadian dramatis yang terjadi dalam hidup saya. Dari tentang pertemanan, pekerjaan, percintaan, hingga cerita tentang hancurnya sebuah keluarga, keluarga saya. Tapi kali ini saya tidak akan bercerita tentang bagaimana saya dan mama bertahan dalam keadaan berbau busuk itu. Semua nya sudah lewat, dan kami (saya dan mama) sudah baik-baik saja.

Berbicara tentang cinta, tidak akan pernah habis. Walaupun saya selalu ingin terlihat kuat tanpa pasangan, tapi dalam tulisan ini saya berikat sebuah bukti nyata jika saya butuh pasangan. Yaaaa, saya butuh pasangan. Tapi entah seleksi alam atau jalan pikiran saya yang mulai berubah.

Dulu, yang saya cari adalah; Cowok tinggi, ganteng, gaul, jago main musik, jago main basket, dan humoris.

Dan mungkin sekarang; Pria mapan dengan pendapatan tetap, baik hati, jujur, sayang Allah, sayang keluarga, bertanggung jawab, dewasa, setia, bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan humoris.

Terlihat bedanya? Walaupun sangat terlihat persamaannya, humoris, tapi terlihat bedanya?

Dan saat ini yang ada di hadapan saya adalah mungkin sosok pria yang mungkin saya butuhkan sekarang. Tapi jika benar-benar tanpa tinggi, ganteng, gaul, jago main musik, jago main basket, apakah saya se-siap itu?

MAAF, SAYA GALAU!

Beers,
Ayumi Astriani

Monday, December 12, 2011

Alhamdulillah : Bismillah

Sekitar satu setangah tahun yang lalu saya memutuskan untuk belajar disini, di 99ERS Radio Jakarta. Institusi ini adalah institusi pertama saya setelah saya bebas dari kerangkeng bernama Universitas. Perjalanan dimulai dari sebuah penolakan pertama untuk mewujudkan impian saya dari kecil untuk menjadi orang yang ada di balik microphone, entah menyanyi, presenter, MC, atau penyiar. Tapi entah tuhan mengirim kejadian ini darimana, sampai akhirnya saya bisa berbaur dengan institusi ini dengan melalui beberapa adegan drama (biar saya, putra, ijef, dan tuhan yang tau detail nya. hehehee), hingga hari ini. Hari tepat dimana 11 hari menuju hari terakhir saya bekerja disini.

Kata terima kasih tidak henti-henti terucap dan tersirat. Hanya yang bisa dan mau mengerti yang mungkin sangat memahami kata terima kasih saya kali ini. Berikut ini adalah dia yang bisa membuat saya se-berterima kasih ini selamat satu setangah
tahun.

Pertama,
Allah SWT. Terima kasih atas izin, jalan, kelancara, pembelajaran, dan semuanya. Sulit untuk diutarakan disini karena mungkin kata saja tidak juga akan cukup. Hmmm biar saya dan Dia yang tau bagaimana saya mengungkapnya. :)

Kedua,
Mama. Kalo dia tidak memohon, tidak meminta, tidak berdoa untuk saya, entah datang darimana saya yakin saya tidak akan ada disini.

Ketiga,
Zefri Alfaruqy. Seorang teman, sahabat, kakak laki-laki, kakak perempuan, dan partner siaran Funky In The Morning. Orang ini yang banyak sekali mengajari saya banyak hal. Banyak sekali. Teori dan praktek yang saya dapat untuk bekerja di sebuah Radio saya ambil dari dia. Dari pemahaman skrip, teknik siaran, pemilihan lagu, penyesuaian diri dengan partner siaran, pemahaman mengenai yang mana "top" dan yanag mana "bottom" (forget it..), hingga cara berfikir dalam menghadapi situasi kehidupan dan percintaan yang carut-marut. Bahahaha. Mungkin jarang sekali dia memberikan penjelasan itu semua melalui pergerakan lidah, tapi dari seluruh badannya kecuali lidah telah membuat saya belajar dan memahami nya perlahan. "Gue ngomong ape sik? Yaaa pokoknya gitu.. Pokoknya terima kasih sudah merubah gelas kosong ini jadi ada isinya.. Thanks ya jep! Inget ya jep, MOVE ON!!!!! Kabarin gw ya kalo udah move on" ;')

Keempat,
Dhany Indra Gunawan. Seorang PD (Program Director) yang PD (Percaya Diri) nya selangit inilah yang memberikan saya izin untuk pindah dari universitas kedua saya ini setelah Universitas Pelita Harapan untuk mencoba belajar di tempat lain. Dengan berbagai pertimbangan dan kerendahan hati orang ini, saya direlakannya. Hihihi. "Gue janji cun, i'll do my best there like i did my best here. Thank you soooo muucccchhh myaaangg!!!" :')

Kelima,
ALL FDJs, CREWs, Team Exist 99ers Radio Jakarta. Orang-orang ini yang membantu saya dan menemani saya disaat banyak hal yang terjadi, Dramas, Romantics, Actions, bahkan Horors. Aduuhhh bae2 yah di kamar mandi lantai tiga itu. Oops! "Terima kasih banyak yaa udah menghargai dan menerima gw sebagai keluarga kalian."

Keenam,
Seluruh pendengar 99ers Radio Jakarta. Baik yang pernah terlihat di depan mata saya ataupun tidak, baik yang aktif atau pasif, baik yang A B C D (buat yang E nabung yah beli radio.. ihihihiy..) Addduuuhhhhhh kalo gak ada orang-orang ini dibelakang saya, gak mungkin tuh rating Funky In The Morning bisa sape 79ribu gitu. Dan kalo gak ada kalian, line telf 3908842, sms 0812079999, dan mention di twitter @99ersRadio_Jkt akan sepi bak di kuburan kalo bukan musim lebaran. Hahahayy. "Makasih yah dedek-dedekuuu.. I Love You All pokoknyaaa.. Camkan itu!! *cupang satu-satu*"

Saya tidak akan pernah berhenti belajar selama saya masih bisa bernafas. Saya berjanji kepada kalian dan kepada diri saya sendiri. Mungkin, mulai 23 Desember 2011 nanti adalah pembelajaran terakhir di Radio ini. Tapi mulai 2 Januari 2012 saya akan mencoba kembali belajar di tempat lain, di Trax FM Jakarta.

Ini mungkin saat nya sangat tepat untuk mengucap "Alhamdulillah" dan "Bismillah" bersamaan.

Tuesday, November 22, 2011

D'Rayu - Arti Mencinta (Official Music Video)

Masa Lalu Yang Tak Mungkin Dilihat di Masa Depan

Enam bulan yang lalu saya adalah orang yang berbeda. Banyak sekali cerita yang harusnya saya tulis di sini selama perjalanan hidup saya selama enak bulan ini yang penuh perubahan. Dan mungkin, ini sudah waktunya saya melebarkan diafragma saya dan mengeluarkan suara secara perlahan lewat langit biru bersih awan gelap.

Bayangkan jika kita sedang berada di atas ketinggian 1000 m dari permukaan laut dan melihat kebawah. Banyak sekali yang bisa kita lihat, tapi terkadang hanya satu titik saja yang bisa membuat kita memicingkan mata. Yaa, itu terjadi pada saya. Saya melihat sekumpulan pria dan wanita paruh baya sedang berjalan menuju sebuah restoran di salah satu pusat perbelanjaan bergengsi di daerah pusat kota yang saat ini penuh dengan gorong-gorong sebagai penghias di jalanan protokolnya. #nyinyir

Saya mencari tahu tentang mereka. Dan diluar dugaan saya, ternyata mereka adalah Para Veteran Republik yang (harusnya) kita cintai ini. Saya tersenyum bahagia hingga mendengar salah satu dari mereka berkata "Masuk ke tempat ini seperti mimpi, saya belum pernah kesini seumur hidup saya, terima kasih ya Allah.." Kalo kita boleh mengingat kembali sudah berapa kali kita mengunjungi pusat2 perbelanjaan bergengsi disini, kalo saya, sudah tak terhitung lagi. Tapi sepertinya sebagian besar dari pahlawan-pahlawan ini banyak yang baru pertama kali merasakan memijak lantai marmer.

Mereka berhenti di satu restoran bersama rombongan yang mengajak mereka "berekreasi" ke sana. Dan saya memutuskan untuk meluangkan waktu saya agar bisa berbicara dengan salah satu dari mereka. Akhirnya saya duduk dan memilih salah seorang eyang cantik untuk berbincang. Awalanya saya bertanya mengenai masa lalu nya. Bagaimana beliau bisa bertahan hidup. Bagaimana beliau melawan rasa takut. Bagaimana beliau masih bisa tersenyum saat berbincang dengan saya. Hanya satu pertanyaan saya dan beliau berkata "Saya sudah tidak mau mengingat masa lalu sebenarnya.." Saya terdiam sejenak dan merasa bersalah dengan pertanyaan pembuka itu. "Di tahun 65 suami saya meninggal dunia di Timor Timur karena berperang disana. Dan sampe sekarang jasad nya masih disana bersama 116 jasad pejuang lainnya. Saya dan teman-teman pernah meminta sama pak presiden untuk memulangkan mereka ke Jakarta dan diberi predikat sebagai pahlawan. Tapi tidak ada yang peduli hingga sekarang." Dan saya terdiam.

Rasanya saya ingin marah, ingin menangis, ingin berbicara. Tapi kembali saya tersadar, hingga air mata berubah menjadi darah ataupun mulut ini mengeluarkan busa, mungkin saja mereka yang berada diatas ini tetap tidak akan peduli. Mereka yang dulu berjuang untuk negara ini dan mulai lapuk dimakan umur menjerit untuk kesejahteraan saja tidak didengar sama sekali, apalagi saya? Yang bukan siapa-siapa..

Begini kah cara negara ini menghargai jasa para pahlawannya?

Tuesday, May 24, 2011

tarik-menarik-diri

Apa? Terakhir Februari saya menulis sesuatu di blog ini? Benar-benar Februari? Saya baru sadar setidak-produktif itu saya beberapa bulan ini. Mungkin karena saya terlalu terbalut dogma kurang begitu penting dalam hidup saya akhir-akhir ini. sebelumnya saya minta maaf untuk anda sebagai pembaca, Tuhan sebagai pencipta, dan diri saya sendiri sebagai tersangka. ;p

Baiklah, saya akan mulai menulis lagi. Dimulai dari fenomena yang satu ini. Suatu hari saya sedang menjajaki micro-blogging sebagai penyita waktu manusia-manusia extrovert. Suatu waktu salah seorang di timeline saya berkata "Hemat sama Pelit bedanya apa ya?" Saya diam, dan berfikir. Dan seketika saya berpapasan dengan fenomena ini. tapi lagi-lagi saya hanya diam dan berfikir.

Hari ini, @ayumiastriani: Apa sih bedanya Irit sama Pelit?
Hari ini, @AimeeSaras: Irit is when ur broke so u gotta budget urself. pelit is when u kno u got money n ng abis2 jg tp perhitungan bgt. Blah! @ayumiastriani
Hari ini, @marinokawuwung: kalo irit msih bsa berbagi .. kalo pelit kayany gk hahaha #sotoy RT @ayumiastriani

Saya diam sejenak, dan sekejap sebuah hipotesa sederhana muncul dari otak sok-tau saya, dan berkata "hhmm, berarti irit-pelit itu adalah sesuatu yg bertolak belakang ya? positif-negatif. biasanya kutub positif dan negatif itu bukan nya saling tarik-menarik ya? yaa saling tarik-menarik diri mungkin? hehehe.. jadiiiii, irit boleh, pelit jangaaannn.. percuma duit numpuk kalo cuma dinikmati sendirian.. bukannya kita hidup itu gak sendiri yaaa?"

Xoxo,
Ayumi Astriani

Thursday, February 17, 2011

"Cermin di dinding, siapa yang paling cantik?" - "Snow White"

"Adakah yang lebih membahagiakan dari membuat orang lain bahagia?" Pertanyaan ini sering kali saya tanyakan kepada diri sendiri, dan sayangnya saya terlalu takut untuk bertanya pada orang lain. Dan sebenarnya saya tau, bahwa segala apapun yang terpendam itu akan membuat gumpalan besar yang nantinya akan sulit sekali mengembun. Dan saat kita menyadari itu sulit mengembun, disitulah kita merasa sangat sakit.

Dalam proses penulisan tulisan ini, ada satu pertanyaan lagi yang terlintas."Bagaimana cara membahagiakan orang lain?". Dan kembali saya terhimpit gumpalan satu pertanyaan sebelumnya yang membuat saya kembali terlilit dengan pertanyaan baru, yang nantinya akan membuat gumpalan lagi. Aaah saya ini kenapa?

Sekejap saya menengok ke kanan dan melihat sebuah cermin yang terlihat seperti memanggil. Saya mendekati cermin itu, dan saya kembali bertanya, "seperti ini kah muka saya saat ini?" Setiap detail nya dia berkata. Setiap lekukan nya dia berucap. Dan itu benar.

Kemudian, pertanyaan "Adakah yang lebih membahagiakan dari membuat orang lain bahagia?" dan "Bagaimana cara membahagiakan orang lain?", langsung saja saya putuskan untuk bertanya kepada cermin. Karena seperti pada yang pernah saya tonton waktu saya belum bisa berfikir, fairy-tale, Snow White, bahwa cermin tidak akan berbohong.

Love,
Ayumi Astriani

Friday, February 11, 2011

Konotasi - Denotasi

Saya tersadar saat mendengar sebuah rangkaian nada indah dari diafragma seseorang bernama Brian Mc Knight, Never Felt This Way. Ya, saya benar-benar tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Perasaan menyesal dengan apa yang telah saya perbuat tadinya tidak pernah ada dalam buku sejarah hidup saya. Tapi kali ini, ada zat lain yang berkehendak bahwa perasaan itu memang harus tertulis tebal-miring dalam kearoganan buku tebal berbalut bludru maroon.

Dalam halaman yang hampir 1/4 dari buku itu tertulis bahwa saya benar-benar menyesal telah membuat orang yang saya sayangi marah, kecewa, sakit, hancur, entah apalagi kata yang cocok untuk menggambarkan hitam itu. Seperti pepatah orang jaman dulu yang entah diragukan atau tidak keakuransiannya, penyesalan selalu datang belakangan.

Belakangan ini saya menyayangi seorang pria dan saya yakin, saya tahu, saya pikir, dan saya rasa, dia juga menyayangi saya. Saya sempat mengira dia hanyalah daun pegaga yang secara tidak sengaja terlepas dari airnya dan terbang kearah api dan kemudian tertiup angin yang akhirnya kembali ke dalam air tapi dengan bekas luka bakar di pinggir tubuh rapuhnya. Tapi ternyata saya salah, saya salah besar. Ternyata dia adalah sebuah pohon beringin muda dengan akar tipis yang sedang berusaha keras untuk tetap hidup hingga ribuan tahun. Disaat panasnya matahari menusuk hingga tulang, pohon ini memberi oksigen bagi yang berada dibawahnya untuk sedikit bisa bernafas lega. Dan tepat berada di bawahnya.

Saya menghayal dan terus menghayal hingga tanpa sadar saya membuat guratan yang sangat dalam pada batang pohon ini dengan pisau tajam yang memang selalu saya bawa kemanapun saya pergi. Yak! Bodoh! Disinilah saya merasa menyesal. Saya butuh pohon ini, tapi kenapa saya lukai dia? Jadi sangat wajar jika dia tak ingin lagi melindungi saya dari sengatan panasnya matahari. Dan saya sudah mempersiapkan diri untuk kembali merasakan tusukan jahat dari teriknya.

Tapi ternyata, dugaan saya salah besar. Dan saya salah lagi. Batang pohon ini tetap tepat berada di samping saya, ranting-ranting nya masih terpampang tegar diatas saya, dan akar-akarnya yang kini terlihat semakin tebal masih tergantung tegas di sekitar saya. Dia tidak pergi.

Baik, saya tidak akan membuat goresan atau guratan apapun lagi pada pohon ini. Bahkan pisau tajam yang tadinya selalu saya genggam dimanapun, saya putuskan untuk membuangnya jauh. Mungkin ini yang sebagian orang sebut dengan cinta, kasih, atau sayang, atau ada nama lain yang lebih tepat? Apapun itu yang membuat saya nyaman. Pohon ini hanyalah sebuah konotasi. Denotasinya, pria bernama Primaghany. :)

Untuk anda yang hampir selesai membaca tulisan ini, dan mungkin sedang berada di bawah SATU pohon rindang manapun, saya yakin saya tahu saya pikir dan saya rasa, anda tau apa yang harus anda lakukan sekarang dan seterusnya. Sebelum kata penyesalan itu benar-benar terjadi di belakang.

Love,
Ayumi Astriani

Thursday, February 10, 2011

ctrl + Z

Jika ada kata yang lebih kental dari maaf, mungkin, hhmm bukan mungkin tapi pasti, pasti saya akan pinjam kata itu sejenak dan saya beri untuk kamu. walaupun ada kata 'sejenak'. Selintas saya berfikir, berikan saya ctrl+Z!

Dalam karya hidup saya, saya tidak pernah berfikir dan berkata kalo saya ini adalah orang baik. dan mungkin anda, if you really feel that you're a very good person, yes you're wrong. People do some mistakes. Dan menurut saya itulah alasan kenapa tuhan menciptakan kata 'maaf'.

Saya baru saja memberi-tahu kepada seseorang yang saya sayang tentang rahasia sekaligus kesalahan terbesar saya selama saya berdiri dan bisa berfikir sendiri di alam atas-bawah sadar ini. entah itu keputusan yang benar atau tidak, tapi saya hanya ingin terlihat-seperti-telanjang di depan orang ini. saya hanya ingin tak ada satupun yang saya tutupi dari diri saya.

Saya tahu, saya yakin, setiap orang pasti punya mutiara kecil yang dia simpan di dalam kotak berkunci dalam hatinya. Keputusan untuk tetap menguncinya atau membuka nya dan dibagiakan sedikit untuk orang yang dipercaya, itu semua pilihan anda. Dan bongkahan besar bernama konsekuensi sudah menunggu tersenyum di depan.


Ketika saya memutuskan untuk membuka kotak itu dan memberikannya kepada seseorang, saya sudah sangat tau tentang konsekuensi yang sering terdengar ditelinga dari orang-orang saat suatu keputusan berdiri tegap diatas kepala ini. Dan ini pasti kuasa tuhan, saya baru saja menerima tulisan dari seseorang yang akan memberikan saya bongkahan besar sebuah kata bernama konsekuensi, dia berkata "flat. seperti mati rasa ringan." Saya terdiam sejenak, dan bahkan hati ini tidak bisa berkata. but at least masih ada kata 'sejenak'. Sesaat saya tersadar dan kembali mencari cara untuk memecahkan bongkahan itu. Dan lagi-lagi saya tak tau cara nya. everything comes for a reason. dan untuk saat ini, saat saya menulis tulisan ini, i wish i can get a reason as soon as possible.

Dan untuk anda yang masih mengunci rapat-rapat kotak yang saya sebutkan tadi. Tetap mengunci nya atau membukanya dan memberikan sedikit mutiara itu kepada seseorang atau lebih, itu akan menjadi keputusan yang sangat besar untuk anda. jadi please, jangan salah mengambil keputusan. dan anda punya waktu yang cukup banyak untuk memikirkannya. yang terbaik untuk anda dan untuk orang0orang yang ada di lingkaran comfort-zone anda. Dan saya ingatkan kembali bahwa tidak ada ctrl+Z!