Seketika tahun berganti angka begitu banyak. Dan ironisnya
hari hanya dapat berputar dan memandang nanar padanya. Entah mengapa tahun cepat sekali
berganti tanpa menghargai hari yang begitu terasa lama berjalan. Sudut pandang
yang begitu bertolak belakang.
Saya seorang perempuan yang tidak pernah menyesali setiap
hari yang sudah saya jalani, bahkan yang paling buruk sekalipun. Walaupun
seringkali tertampar oleh keadaan miris dunia nyata bernama kesempurnaan.
Saya bersandar diatas naungan harapan.
Saya berlari didalam gelapnya malam.
Tanpa sandaran. Tanpa pijakan.
Mungkin hanya kata ini yang bias membuat saya bertahan
hingga tahun ke 25 ini. Keyakinan. Keyakinan akan diri. Keyakinan akan kebaikan
alam. Keyakinan ada tuhan. Mungkin juga inilah yang membuat saya sedikit apatis
dengan manusia yang ada disekeliling saya kecuali ibu. Itulah yang selalu ingin
berada di dekatnya.
Kalau saya bisa memilih, saya pasti akan pilih untuk tetap
ada disampingnya setiap detak jantung nya berdegup. Tapi jika saya memilih
jalan itu, mungkin saya dan dia sudah mati kelaparan sekarang. Tak ada yang
bisa saya lakukan selain melangkah keluar dari ruangan hampa udara bernama
hidup.
Ayumi Astriani