Friday, November 1, 2013

Menghargai Hari


Seketika tahun berganti angka begitu banyak. Dan ironisnya hari hanya dapat berputar dan memandang nanar padanya. Entah mengapa tahun cepat sekali berganti tanpa menghargai hari yang begitu terasa lama berjalan. Sudut pandang yang begitu bertolak belakang.

Saya seorang perempuan yang tidak pernah menyesali setiap hari yang sudah saya jalani, bahkan yang paling buruk sekalipun. Walaupun seringkali tertampar oleh keadaan miris dunia nyata bernama kesempurnaan.

Saya bersandar diatas naungan harapan.
Saya berlari didalam gelapnya malam.
Tanpa sandaran. Tanpa pijakan.

Mungkin hanya kata ini yang bias membuat saya bertahan hingga tahun ke 25 ini. Keyakinan. Keyakinan akan diri. Keyakinan akan kebaikan alam. Keyakinan ada tuhan. Mungkin juga inilah yang membuat saya sedikit apatis dengan manusia yang ada disekeliling saya kecuali ibu. Itulah yang selalu ingin berada di dekatnya.

Kalau saya bisa memilih, saya pasti akan pilih untuk tetap ada disampingnya setiap detak jantung nya berdegup. Tapi jika saya memilih jalan itu, mungkin saya dan dia sudah mati kelaparan sekarang. Tak ada yang bisa saya lakukan selain melangkah keluar dari ruangan hampa udara bernama hidup.

Cheers, 
Ayumi Astriani

Waktu Tak Searah Jarum Jam


Halo blogspot saya satu-satu yang hamper tiga tahun tak pernah saya sentuh. Maaf. Bukannya saya tak peduli, tapi kamu bisa salahkan twitter, path, orang-orang terdekat saya, dan bantal saya yang selama ini menjadi tempat pertumpahan air mata drama.

Baiklah, banyak sekali yang terjadi di hidup saya selama kurang lebih tiga tahun ini. Dari ketertarikan saya terhadap seseorang dimana orang itu hanya menganggap saya teman saja, kelelahan saya ditempat kerja, mendapatkan pacar calon pilot yang pasti memiliki masa depan gemilang tapi banyak ‘tapi’ nya, hingga ayah saya yang diketahui belakangan selingkuh dari umur saya 13 tahun kemudian pergi dari rumah dan tidak pulang sudah hamper 3 tahun. Indah ya?

Sejujurnya saya bingung mau berbagi debu atau kotoran yang mana terlebih dahulu. Hanya saja jika waktu bisa berputar tidak searah jarum jam, banyak sekali yang ingin saya ulang dan saya ceritakan satu-persatu beserta urutannya.

Saya bercanda. Tidak ada satupun kejadian yang ingin saya ulang. J

Cheers,
Ayumi Astriani