Wednesday, January 8, 2014

*next*

Baru saja saya membuat hipotesa. Yaaaah sekitar satu menit yang lalu lah. Begini isinya;

"Pada akhirnya, cerita masa lalu lah yang bisa membuat kita tertawa di masa depan. Masa?"

Nih nih. Cerita masa lalu banyak genre nya sih. Kayaknya. Hahahaha. (Nah kan belum apa-apa udah ketawa)

Drama.
Horor.
Action.
Thriller.
Comedy.

Kalo cewek-cewek macem gue sih doyannya ngebahas drama. Tapi eksekusinya dibikin comedy. Terus lokasinya dibikin horor. Alurnya dibikin action. Nah endingnya dibikin thriller. Entah siapa nantinya yang akan gue bunuh. 


Hhmm, kamuh ajah gimanah?

Hahahaha! (Nah kan ujungnya ketawa lagi)

Cheers,
Ayumi Astriani
;)

Titik Ba'al

Duh, saya bingung harus mulai darimana sebenarnya. Banyak sekali adegan yang membuat saya tertawa hari ini. Hingga menangis. Dan lucunya semua tentang masa lalu.

Saya Ayumi. Saya hanyalah salah satu dari sekian banyak manusia di bumi yang sering menjadi korban permainan pikiran seseorang. Terlalu sering bahkan. Hingga pernah saya ada di titik "Oh lagi disakitin lagi nih gue? Okelah..". Titik itu ada di hari ini. Bahkan saya sendiri bingung, apakah saya benar-benar tersakiti atau hanya sadar bahwa ada manusia biadab yang sedang mencoba untuk menyakiti saya. (Ngerti dong bedanya dimana?)

Nah, pertanyaanya.
Titik ini namanya apa ya?
Titik nol? 
Kosong? 
Hampa? 
Ba'al?
Nyaaaahahahahaa..

Beers,
Ayumi Astriani

Tolong. Maaf.


Tolong. Ada seseorang dari masa lalu datang lagi hanya untuk mengajari saya tentang sebuah kata yang setiap saat saya gunakan untuk orang lain yang melakukan hal yang sama untuk saya, yaitu “menghargai” dan “mengerti”.

Maaf. Jika kamu tidak melakukan itu untuk saya, buat apa saya melakukannya untuk kamu, sayang?

Tolong. Jangan ajarkan saya sesuatu yang kamu tidak lakukan untuk saya. Itu hanya membuang waktumu, karena saya tidak akan dengar.

Maaf. Mungkin jika kamu melakukan apa yang kamu ajarkan pada saya, saya akan melakukan hal yang sama untukmu. Dan pastinya, tidak akan pernah ada tulisan ini.

Tolong. Saya seringkali menjadi lebih kreatif jika sedang tersakiti. Itu alasan blog ini bertambah satu cerita.

Maaf. Ini hanya untuk membuat saya lega.

Tolong. Mengerti sedikit saja.

Maaf.

Cheers,
Ayumi Astriani